Senin, 19 September 2011

fiksi mini (disadur dari berbagai sumber)

RT @bemz_q: AYAH BERMAIN API Wajah Ibu gosong.

RT @NotASlimBoy: PEMILU Dijual cepat : selisih perhitungan suara.

RT @vj_ival SALAH TEMBAK. Senapan impor. Baru 2 hari di Indonesia. Pelurunya belum hafal jalan.

RT @matthewsevan: KERICUHAN PASAR PAGI • Lima pakaian dilaporkan luka-luka karena pedagang terlalu keras membanting harga.

RT @sisogi: DI RUMAH SAKIT TUA - Seorang pasien kejang-kejang. "Ke-ke-kesurupan, suster?" "Bukan, takut jarum...

RT @matthewsevan: BUTA AKSARA • Dia mencari matanya di buku pelajaran.

RT @daprast: JUARA BERTAHAN - Ayah menang lagi. Malam ini, Ibu kembali tidur di kamar Inem.

RT @nanangsuryadi: TIDAK PUNYA OTAK "Biar saja. Kami hanya perlu bom." katanya. Senyumnya sangat dingin.

RT @rickyzv: OVERDOSIS ZAT BESI • Memasuki masa tua, Kakek diambil tukang rongsok.

RT @SigitHarjo: ULANG TAHUN BUMI Ada yang meniup terompet. Lalu semua berakhir.

RT @dhanzo: BERNAFSU: Seluruh penonton bersorak. Petinju berhasil memukul jatuh lawan, wasit, promotor, polisi dan istrinya

RT @commaditya: CUTI HAMIL - "Bu, saya mau cuti hamil." Inem melirik ke arah suamiku. Dia pura-pura baca koran.

RT @sibangor: KEBAL HUKUM ~ Sebuah peluru bersarang di jantungnya. "Untung belum kebal peluru."

RT @rubicombro: TERPANJANG • Ayah dan ibu saling bersaing. Ani tak paham, mengapa miliknya beda

RT @_denshu: PEMECAH REKOR Mereka menorehkan namaku di batu nisan. Catatan sebelumnya hanya dari lantai 13

RT @RUDYrtw: "CEPAT BELI SALEP!" "Apa yang bengkak, Pak?" "ANGGARAN!

RT @RUDYrtw: "Kenapa kau bunuh dia?" "Ada cap halal di tengkuknya.

RT @RUDYrtw: IRIT PULSA Kubawa satu telinga istriku, kutinggalkan satu telingaku padanya.

RT @rudyrtw: ORANG KAYA BARU "Buat apa tukar uang seribuan?" "Buat isi bantal."

RT @RUDYrtw: TERJUN PAYUNG Pintu pesawat sudah dibuka, pilot di antrian pertama

RT @RUDYrtw: PELET 1M "Mahal amat, Mbah?" "Termasuk harga 1 unit BMW."

RT @RUDYrtw "Apa ini?" "Jebakan tikus." "Kok ada amplopnya?" "Oh, itu umpannya."

RT @dedirahyudi: KERJAKAN SOAL YANG MUDAH DAHULU. Semua sudah terjawab, kecuali kolom nama. Ibu memanggilku "anjing", ayah menyebutku "babi"

RT @SigitHarjo: MALAM MINGGU. Salah hari, aku pulang ke makam dengan muka babak belur dihajar massa.

KOMPLAIN
Hari ini Tuhan menerima surat komplain dari seorang penghuni surga. Isi surat itu: “Tuhan, Saya merasa dirugikan karena ternyata di surga tidak tersedia SMOKING ROOM!”

300 GRAM
“Sudah?”..
“Beres. Aku datang pada ahlinya”..
“Biayanya?”..
“Yang Kau transfer kemarin masih bersisa”..
“Bagus. Ingat, rahasia ini harus Kau bawa sampai mati”..
Sementara di Rumah Tuhan, tangan kecil mungil mengetuk lemah sambil berkata: “Tuhan, aku minta dispensasi. Tanganku terlalu lemah untuk menarik ayah ibuku ke surga”. Dan Tuhan pun mengabulkan permohonan janin 300 gram itu.

MALAM PERTAMA
Ini malam pertama kita. Kunikmati dinginnya air yang kau basuhkan di tubuhku. Kau usap lembut tubuhku, lalu kau selimutiku. Pelukanmu menghangatkan, takkan kulupa. Wangimu masih sama; aroma yang menggairahkanku. Lalu kau baringkan aku di pembaringan bertabur melati. Malam ini sungguh berkesan; malam pertama kau sebagai duda dan aku hanya jasad tak bernyawa.

PENJARA
Hari ini Kartini sedih sekali, katanya “Dulu, kubebaskan mereka dari penjara kebodohan. Kini mereka terpenjara dalam mode, fashion, dan rok mini…”

COMFORT ZONE
Suatu pagi di bulan April, Tini berdandan cantik dengan kain panjang dan kebaya putih. “Cantik sekali Kau hari ini, Tin? Mengapa tiba-tiba Kau tampil dengan kebaya?” tanya Tono suaminya. “Ah, Aku hanya ingin meninggalkan daster bau terasi itu. Aku akan meninggalkan comfort zone” jawab Kartini mesra. Ada bintang di matanya.

FRUSTASI
Setiap kali hujan, Guntur merasa putus asa. Katanya: “Seumur hidup aku selalu kalah cepat oleh Kilat. Aku ingin bunuh diri saja…”

HANGUS
Malam itu, api telah melalap setengah rumahku. Aku lari lewat pintu belakang dan selamat. Tapi suamiku tidak. Ia hangus bersama Ponirah di kamar depan. Jasad mereka berpelukan erat, lengket satu sama lain. Kulihat, suami Ponirah tertunduk lemas. Kami bingung, bagaimana akan menguburkannya.

HOBI
“Apa hobimu, Dik?” tanyaku pada seorang anak jalanan. “Membaca” jawabnya. “Oh, bagus sekali. Novel, serial detektif, majalah, biografi atau nonfiksi?”. Ia menggeleng, katanya: “Buku2 itu terlalu mahal untukku. Jadi aku membaca DOA agar aku bisa membelinya”

TIMBANGAN
Di hari ulang tahun perkawinan, aku menerima sebuah hadiah timbangan. Pada kartu ucapan tertulis: “Cintaku berbanding lurus dengan bobotmu”. Aku kecewa. Pantas saja semua program dietku gagal.

20Db
Dinda, baru aku mengerti mengapa Tuhan menjadikan suaramu itu auratmu. Sebab bisikan lembutmu yang hanya 20 dB mampu membuat syahwatku berteriak hingga 140 dB.

ANNIVERSARY
6 tahun pernikahan kita, Sayang. Perjalanan ini begitu panjang. Sungguh aku lelah berpura-pura tidak mencintaimu. Aku mohon, lupakan saja perjanjianku dulu dengan Ibumu. 

BENCI DAN RINDU
“Kita dekat tapi bermusuhan. Kita saling benci padahal kita saling sayang. Hidupku hampa tanpamu, karena sebenarnya kita diciptakan saling melengkapi” Kata Tom kepada Jerry yang bersandar mesra di bahunya.

MENYERAH
Dina sangat disiplin dan selalu tepat waktu. Ia benci keterlambatan, namun menyerah juga ketika akhirnya bulan datang terlambat.

TUNAI
“Cepat Nak, kita harus segera pergi”.
“Kemana, Mak?”.
“Ketemu Bapak”…
Sesampainya di rumah itu, kudengar suara Bapak lantang berkata: “… Dibayar tunai!”. Emak berkata lirih padaku; “Kita sudah terlambat”

KEUANGAN MINI
Suaminya bertanya: “Mengapa setiap kali membaca buku itu, Kau menangis sedih sekali, Sayang?” Tanpa bicara ia perlihatkan buku itu. Pada halaman pertama tertulis: Catatan Keuangan Keluarga.
PREMATUR
Mereka bilang aku lahir prematur. Lalu kotak kaca bernama inkubator ini mengurungku. Kau tahu? Ini hanya akal-akalan ayah ibuku untuk menutupi sebuah aib…

DITOLAK (LAGI)
Sudah sesak tempatku di sini. Aku terhimpit. Ingin aku bebas menghirup napasku sendiri di dunia yang terang itu. Tapi kemudian kuurungkan keinginanku itu. Aku bisa mengerti saat kudengar suara Emak berkata lirih pada Bapak: “Kartu miskin kita ditolak lagi ya Kang? Biar kukandung anak ini selamanya saja”

LUPA
Banyak yang berubah setelah aku menikahinya. Banyak orang datang kerumahku dan mencari-cari Ibu Wahyu. Aku heran, ada apa dengan Ibu Wahyu ini, kok mereka mencarinya disini? Aku tak pedulikan mereka. Aku tak kenal Ibu Wahyu itu… hampir sepekan berlalu, baru kuingat, Wahyu adalah nama suamiku… *kisah pengantin pikun

ES BATU
“Adek, sudah Kakak bilang, Adek nggak boleh minum es. Kenapa Adek malah bikin es?” kata Kakak. Lalu Adek menjawab: “Adek nggak bikin es, Adek cuma menaruh cangkir ini di dalam kulkas lalu airnya jadi es sendiri, Kakak”…